Monday, December 16, 2013

Kenali Rasa Tidak Nyaman Perut Anda



Dalam kehidupan sehari-hari sering kita temukan orang-orang dengan keluhan rasa tidak nyaman pada perut. Rasa tidak nyaman ini selalu diinterpretasikan secara berbeda oleh setiap orang, bisa terasa nyeri atau sakit perut, kram, panas, mual dan muntah, atau nyeri yang tembus hingga ke punggung atau panggul. Di tempat saya bekerja hampir lebih 70 % kasus pasien datang dengan keluhan nyeri perut.
Dari sisi medis, perut dapat dibagi menjadi 9 regio dan 4 regio berdasarkan letak organ-organ didalamnya. Untuk lebih ringkas dan mempermudah pemahaman, maka saya akan membaginya menjadi 4 regio.
Untuk mengetahui penyebab pastinya dari sakit perut, perlu diperhatikan dimana lokasi nyeri perutnya, bagaimana penjalarannya, apakah terjadi sebelum atau sesudah makan, dan apa gejala penyertanya.

Pada nyeri perut bagian kanan atas yang muncul setelah anda memakan makanan berlemak ditambah faktor risiko seperti anda seorang perempuan, usia diatas 40 tahun, memiliki berat badan lebih (overweight) dan dalam keadaan subur/hamil maka bisa jadi itu merupakan gejala pembentukan batu empedu (gallstone). Batu tersebut terbentuk dari timbunan kolesterol yang terperangkap di kantong empedu.  Apabila nyeri tidak kunjung hilang, dan sering kambuh ditambah dengan demam serta mulai menjalar kepunggung/bahu atas maka ini sudah terjadi peradangan pada empedu yang dinamakan Kolesistitis.

Nyeri pada kanan atas yang disertai perasaan mual, muntah, nafsu makan turun, badan tidak bertenaga disertai dengan demam dan mata berwarna kuning serta buang air kecil seperti teh maka ini merupakan tanda terjadinya Hepatitis (peradangan pada hati).
Nyeri pada sekitar ulu hati disertai rasa kembung cepat kenyang, mual dan muntah, serta sering bersendawa dinamakan Dispepsia. Dispepsia sendiri untuk masyarakat umum sering diartikan sebagai sakit Maag (berarti lambung dalam bahasa Belanda). Penyebab penyakit ini berbeda setiap individunya, bisa dikarenakan merokok, stress, riwayat makan yang tidak teratur, alkohol dan penggunaan obat-obatan penghilang nyeri. Biasanya keluhan nyeri ini dapat berkurang dengan mengkonsumsi makanan dan obat antasida. Apabila keluhan ini berlangsung selama lebih dari 3 bulan dalam rentang waktu selama 6 bulan baru dikatakan sebagai Dispepsia fungsional.
Jika keluhan tersebut semakin memburuk pada saat lapar dan terasa terbakar dibelakang tulang dada maka bisa jadi penyebabnya adalah Gastritis (peradangan pada lambung). Untuk menegakkan diagnosa ini maka dokter perlu melakukan pemeriksaan endoskopi (selang dengan kamera dimasukan dalam saluran pencernaan).

Rasa nyeri dan kram pada perut bagian tengah yang memburuk setelah makan dan mereda setelah buang air besar biasanya menunjukkan penyakit Irritable Bowel Syndrome (IBS) atau sindrom perut sensitif. Selain karena faktor makanan, berdasarkan penelitian hampir 50% penderita IBS juga sering terjadi pada orang yang memiliki stress tinggi. Cara pencegahannya cukup dengan menghindari makanan yang sensitif tersebut dan menjauhi faktor stress.
Kram pada perut bagian bawah disertai konsistensi/bentuk feses (tinja) yang berubah-berubah dapat menunjukan suatu peradangan pada usus besar yang disebut Colitis atau Diverticulitis. Namun perlu diwaspadai jika nyeri perut ini dirasakan oleh perempuan disertai penjalaran ke panggul dan tidak hilang hingga dua minggu disertai dengan penurunan berat badan dan perubahan pola menstruasi bisa kemungkinan dikarenakan Endometriosis atau kanker rahim.

Perlu diperhatikan bahwa semua keluhan diatas apabila disertai dengan nyeri dada yang menjalar, keluarnya darah pada saat muntah dan atau pada saat buang air besar (BAB), diare yang terus menerus lebih dari 5 kali, penurunan berat badan dan dirasakan lebih dari dua minggu maka sebaiknya Anda datang ke dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu Anda lebih memahami kondisi perut Anda.

0 comments:

Post a Comment