Wednesday, January 15, 2014

Apakah Video Game Membuat Anak Pintar?


Banyaknya kekerasan yang muncul di video game merupakan hal yang belakangan ini diperdebatkan. Game yang memperlihatkan pertumpahan darah, penusukan, dan sadisme diperbincangkan, karena mudah diakses sementara isinya cenderung penuh kekerasan. Sudah jelas game semacam ini tidak baik untuk anak, terutama anak usia dini (balita/TK). Sebagai hasilnya, beberapa orang tua melarang permainan video game untuk anak mereka. Benar-benar melarang, dalam arti anak sama sekali tidak boleh menyentuh video game.

Video game sendiri tidak hanya terdiri dari video game yang penuh kekerasan atau darah. Sekarang makin banyak video game yang sifatnya edukatif, baik dari pengembang lokal maupun internasional. Tidak bisa dipungkiri bahwa di masa penuh teknologi ini, semakin cepat anak mengenal teknologi, maka dia akan mampu beradaptasi dengan lingkungan modern. Kalau begitu, bagaimana caranya orang tua dapat membuat bermain video game menjadi sesuatu yang positif?

Terlibat Bermain Game
Mungkin beberapa orang tua membiarkan anaknya bermain video game sendiri, sementara orang tua sibuk sendiri. Colin Wilkinson, Manager Desain dari Perusahaan Playable Productions mengatakan, “Seperti membaca buku bersama anak kemudian mendiskusikan isi buku, bermain video game bersama anak dapat memberikan efek positif. Anak dapat bertanya tentang video game, dan dapat berbagi kesuakaan (atau ketidaksukaan) mereka dalam video game. Video game dapat membantu anak yang sedang tumbuh untuk bertanya dan berpikir kritis, jika anak dibimbing dan diarahkan dengan tepat.”

Sebenarnya, apa yang bisa dipelajari anak dari video game? Hal yang paling kelihatan adalah video game membantu kemampuan motorik anak dan melatih koordinasi tangan-mata. Untuk video game yang edukatif (bukan game penuh kekerasan), anak dapat terbiasa dengan teknologi, pengenalan visual, dan hal-hal baru yang mungkin jarang ditemui sehari-hari. Untuk orang tua, dampingilah anak bermain video game. Jelaskan padanya mengenai hal-hal baru yang ditemui di dalam video game, dan ajaklah anak berdiskusi atau berimajinasi tentang game yang dimainkan.

Cari Video Game yang Mendidik

Sebuah studi di tahun 2009 menemukan bahwa anak (terutama usia dini) yang bermain game edukatif cenderung tidak bermasalah di sekolah. Anak-anak yang bermain game kekerasan, punya kecenderungan (walaupun tidak selalu) menirukan adegan kekerasan yang dilihatnya. Victoria Van Voorhis, CEO dari perusahaan media edukatif Second Ave. Software, menjelaskan “Anak-anak cenderung belajar dari permainan, dan video game merupakan salah satu media permainan. Permainan yang mendidik dan positif akan ditirukan, demikian juga permainan yang penuh kekerasan.Ingatlah bahwa anak adalah peniru yang handal, dan hal-hal negatif akan lebih mudah ditiru daripada hal positif.”

Bermain game edukatif yang mendidik, terutama pada usia dini, bisa jadi akan menanamkan kebiasaan anak untuk berpikir. Kebiasaan ini, apabila dilakukan terus menerus, mungkin akan terbawa sampai besar, dan itu merupakan suatu hal yang baik.

Ingatlah bahwa video game (yang bersifat mendidik) dapat dipakai untuk menanamkan kebiasaan belajar dengan cara bermain.

Mencari game edukatif pun sekarang cukup mudah. Yang paling mudah ditemui adalah di Gramedia.


http://kesehatan.kompasiana.com/

0 comments:

Post a Comment