JANGAN PERNAH MERENDAHKAN ORANG LAIN

Dengar ya, gaji bulanan Anda sama dengan pengeluaran harianku..! Haruskah aku pacaran dengan Anda? Aku tidak akan pernah mencintai Anda. Jadi, lupakan diriku dan pacaran dengan orang lain yang setingkat dengan Anda.

Renungan Untuk Semua. Wajib Baca !!

”Oh iya biarlah saya di maki-maki oleh ibu tadi, jika memang itu bisa menjadi obat penyembuh bagi dirinya, karena hanya orang-orang yang sedang sakit pikiran dan jiwa lah yang bisa melakukan hal-hal seperti itu pada orang lain atau bahkan pada anaknya.”

PEROKOK KESEHATANYA DITANGGUNG NEGARA???

Aturan tersebut memuat pelayanan yang tidak ditanggung JKN, yaitu yang diakibatkan sengaja menyakiti atau melakukan hobi yang merugikan diri sendiri.

5 Jenis Makanan Ini Dapat Merusak Kecantikan

Gula : Bila kamu penggemar makanan manis, coba kurangi asupan gula kedalam tubuh setiap harinya. Tak hanya bisa memicu obesitas dan diabetes, kadar gula yang tinggi juga dapat menyebabkan masalah kulit.

Manfaat Konsumsi Jus Pepaya bagi Kesehatan

Buah pepaya telah lama dikenal dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Ada begitu banyak nutrisi yang dikandung oleh buah pepaya seperti kaya akan zat antioksidan, vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin K, dan beta karoten.

Monday, May 26, 2014

Apa ya Manfaat Bawang Putih?

PASTI kita sudah tidak asing lagi dengan bumbu dapur yang satu ini. Bawang putih sudah menjadi yang paling khusus sebagai pelengkap dalam masakan. Terutama bagi kaum wanita yang suka memasak. Namun, kita hanya mengetahui manfaat bawang putih ini sebagai bumbu masak. Tahukah kalian bahwa bawang putih memiliki kandungan yang baik bagi kesehatan?


Ada beberapa orang yang tidak menyukai bumbu masak jenis ini. Menurut mereka, mengkonsumsi bawang putih hanya akan menyebabkan bau mulut. Padahal, bawang putih ini kaya akan khasiat yang baik bagi kesehatan.

Bawang putih telah digunakan sebagai obat selama ribuan tahun. Bahkan 3000 tahun SM, para pujangga Cina telah menguji dan menulis manfaat bawang putih. Cendekiawan Yunani kuno Aristoteles juga telah menguji bawang putih pada tahun 335 SM untuk digunakan sebagai pengobatan. Tulisan Mesir kuno mencatat bahwa bawang putih diberikan pada para pekerja yang membangun piramida untuk menjaga mereka agar tetap kuat dan sehat. Orang Rusia menjadikan bawang putih sebagai “ganti antibiotic” dan dikenal sebagai “Penisilin Rusia” karena dipercaya mengandung 1/10 kebaikan penisilin.

Ibnu Sina menyatakan, bawang putih dapat melemaskan dan menghilangkan bengkak, membersihkan kulit dan berguna untuk mencegah perubahan air. Abunya jika dilulurkan dengan madu sangat berguna untuk penyakit kulit, bermanfaat untuk mengobati alopesia dan pegal dipinggang. Bawang putih rebus di goreng dapat mengurangi sakit gigi, berkumur dengan air rebusannya selain mengurangi sakit gigi juga dapat membersihkan kerongkongan. Berkhasiat untuk batuk yang menahun, juga sakit dada karena kedinginan. Duduk diatas rebusan daunnya mengandung khasiat melancarkan kencing dan haid. Minum bawang putih tumbuk yang dicampur dengan madu dapat mengeluarkan dahak.

Bawang putih juga mampu menangkal flu, membasmi cacing perut, mengobati rematik, dan meredakan insomnia. Juga mampu memerangi penyakit-penyakit degeneratif seperti hipertensi, stroke, jantung koroner, diabetes, ketidakseimbangan kolesterol dan kanker. Dari sekian banyak manfaat bawang putih, para ahli telah menemukan manfaat baru dari bawang putih yaitu dapat mencegah berat badan dan bahkan menurunkan berat badan. Suatu tes laboratorium menunjukkan bahwa tikus-tikus yang diberikan gula diet akan mengalami penurunan berat jika mereka diberi juga komponen bawang putih.


Dinukil dari: islampos.com

NASIHAT KEBIASAAN

‘Jika Kau Terbiasa Melakukan Perkara Yang Haram, Yang Halal Jadi Menjijikkan Bagimu’
Kamis 23 Jamadilawal 1434 / 4 April 2013 06:06

SEORANG lelaki bertanya kepada syeikh: “Wahai syeikh, aku telah lama menikah dan mempunyai anak-anak, tapi semenjak beberapa tahun ini, aku merasakan aku tidak lagi tertarik kepada isteriku.”

Syeikh balik bertanya: “Apakah isterimu berubah gemuk?”

Lelaki itu menjawab: “Tidak, dia kelihatan sama seperti dulu…”

Syeikh bertanya lagi: “Adakah dia terkena kecelakaan yang menyebabkan dia cacat?”

Si lelaki menjawab: “Tidak, dia masih kelihatan sama seperti dulu.”

Maka sang syeikh bertanya lagi : “Adakah kamu mempunyai kesukaran menundukkan pandanganmu kepada wanita-wanita yang berjalan di hadapanmu? Apakah kamu suka melihat hal-hal yang berbau porno?”

Lelaki itu menjawab jujur : “Ya… Bagaimana Syeikh tahu perkara tersebut?”

Syeikh berpesan: “Jika kamu melakukan perkara HARAM, suka kepada yang haram, tidur makan dan bernafas kepada perkara yang haram, maka yang HALAL akan MENJADI MENJIJIKAN bagimu.” []




Ghirah Islam

Sunday, May 25, 2014

Tayangan TV Yang Tak Layak Tonton

Beberapa bulan terakhir, kekerasan yang menimpa anak-anak dan remaja semakin banyak jumlahnya dan semakin memprihatinkan bahkan kekerasan tersebut terjadi di sekolah dan lingkungan tempat tinggal yang seharusnya aman bagi anak-anak dan remaja. Sejumlah pihak menduga media khususnya televisi sebagai salah satu pemicu munculnya tindak kekerasan tersebut.

Menurut Komisioner KPI (Komisi Penyiaran Indonesia), Agatha Lily, sepanjang tahun 2013 sampai dengan April 2014, KPI menerima sebanyak 1600-an pengaduan masyarakat terhadap program sinetron dan FTV yang dianggap meresahkan dan membahayakan pertumbuhan fisik dan mental anak serta mempengaruhi perilaku kekerasan terhadap anak.

"Sejak 1 bulan lalu tepatnya tanggal 11 April 2014, KPI telah melakukan evaluasi program sinetron dan FTV yang disiarkan 12 stasiun televisi dalam rangka melakukan pembinaan. Dalam forum evaluasi tersebut hadir juga beberapa production house (PH) yang memproduksi program-program tersebut. Namun demikian, sampai dengan hari ini KPI masih menemukan sejumlah pelanggaran terhadap UU Penyiaran serta Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS)," ujar Agatha Lily.

Adapun pelanggaran tersebut menurut Agatha Lily meliputi: bullying, kekerasan fisik, kekerasan verval, menampilkan percobaan pembunuhan, adegan percobaan bunuh diri, menampilkan remaja yang menggunakan testpack karena hamil di luar nikah, adanya percobaan pemerkosaan dan sebagainya.

"Bahkan program sinetron dan FTV kerap menggunakan judul-judul yang sangat provokatif dan tidak pantas, seperti: Sumpah Pocong Di Sekolah, Aku Dibuang Suamiku Seperti Tisu Bekas, Mahluk Ngesot, Merebut Suami Dari Simpanan, 3x Ditalak Suami Dalam Semalam, Aku Hamil Suamiku Selingkuh, Pacar Lebih Penting Dari Istri, Ibu Jangan Rebut Suamiku, Istri Dari Neraka aka Aku Benci Istriku," papar Agatha Lily.

Atas pelanggaran tersebut, lanjut Agatha Lily, KPI menyatakan 10 sinetron dan FTV bermasalah dan tidak layak ditonton tersebut adalah:

1. Sinetron Ayah Mengapa Aku Berbeda RCTI

2. Sinetron Pashmina Aisha RCTI

3. Sinetron ABG Jadi Manten SCTV

4. Sinetron Ganteng-Ganteng Serigala SCTV

5. Sinetron Diam-Diam Suka SCTV

6. Sinema Indonesia ANTV

7. Sinema Akhir Pekan ANTV

8. Sinema Pagi Indosiar

9. Sinema Utama Keluarga MNC TV

10.Bioskop Indonesia Premier Trans TV

Atas dasar itu, KPI dengan tegas menyatakan, stasiun televisi segera memperbaiki sinetron dan FTV tersebut. Production House (PH) agar tidak memproduksi program sinetron dan FTV yang tidak mendidik.

KPI juga meminta kepada orang tua tidak membiarkan anaknya menonton program-program tersebut. "Anak-anak dan remaja agar selektif dalam memilih tayangan TV dan tidak menonton sinetron dan FTV yang bermasalah."

Sumber : Pers Rilis KPI 14 Mei 2014.

Kapan Bayi Boleh Naik Pesawat?


Seorang Ibu bertanya pada saya, apakah bayinya yg berumur 1 bulan boleh diajak naik pesawat?

Mengingat sebentar lagi adalah musim mudik lebaran, kiranya perlu bagi saya untuk memberikan sedikit informasi mengenai hal tersebut. 

Sebenarnya tidak ada aturan yang membatasi usia seseorang boleh naik pesawat. Pada bayi 1 bulan aman saja jika diajak berpergian dengan pesawat. Masalah sebenarnya timbul karena dikuatirkan bayi yang kekebalan tubuhnya masih belum begitu sempurna akan rentan tertular kuman penyakit, sehingga kadang untuk usia2 dibawah 1-2 minggu perlu dipertimbangkan kembali.

Tips yang penting diperhatikan, saat naik pesawat biasanya telinga kita terasa budeg bukan? Makanya kita perlu menghisap permen untuk mengatasinya. Nah kalau bayi ga mungkin disuruh menghisap permen, jadi solusinya susui bayi atau berikan dot pada bayi sebelum take off maupun landing, supaya bayi tetep merasa nyaman dan tak menangis.

Penting juga untuk memberikan pakaian lengkap pada bayi mulai dari tutup kepala, jaket hingga kaos kaki, supaya bayi tak kedinginan dan tak terpapar udara dan kotoran secara langsung yang berpotensi membawa kuman.

Itulah sekelumit info seputar kesehatan saat traveling. Info tambahan, lain halnya dengan bayi. Pada Ibu hamil yang berisiko dan usia kehamilan sudah mendekati masa persalinan (34-36 minggu) sebaiknya menghindari bepergian dengan pesawat. Terkecuali jika telah mendapat surat keterangan sehat dan layak terbang dari dokter kandungan, hal itu sesuai dengan persyaratan yg diberikan maskapai penerbangan.

Share jika menurut anda info ini bermanfaat.

Salam,
dr. Wahyu Triasmara ( May 17, 2014 )

Berpaikain Yang Benar ..

Penuh makna dan layak direnungkan. Karena pelecehan seksual dapat saja terjadi karena adanya kesempatan, utamanya bagi mereka yg tak kuat iman! So lindungi aurat anda, jgn diumbar dan dipertontonkan.


Share! Jika anda peduli pd kehormatan wanita yg anda sayangi...

Via Konsul Dokter — bersama Jameelah Hayati dan 6 lainnya.

PASPORT, Penting Dibaca...


Rhenald kasali (Guru besar UI) menyampaikan bahwa setiap saat mulai perkuliahan, saya selalu bertanya kepada mahasiswa berapa orang yang sudah memiliki pasport. Tidak mengherankan, ternyata hanya sekitar 5% yang mengangkat tangan. Ketika ditanya berapa yang sudah pernah naik pesawat, jawabannya melonjak tajam. Hampir 90% mahasiswa saya sudah pernah melihat awan dari atas. Ini berarti mayoritas anak-anak kita hanyalah pelancong lokal.

Maka, berbeda dengan kebanyakan dosen yang memberi tugas kertas berupa PR dan paper, di kelas-kelas yang saya asuh saya memulainya dengan memberi tugas mengurus pasport. Setiap mahasiswa harus memiliki "surat ijin memasuki dunia global.". Tanpa pasport manusia akan kesepian, cupet, terkurung dalam kesempitan, menjadi pemimpin yang steril. Dua minggu kemudian, mahasiswa sudah bisa berbangga karena punya pasport.

Setelah itu mereka bertanya lagi, untuk apa pasport ini? Saya katakan, pergilah keluar negeri yang tak berbahasa Melayu. Tidak boleh ke Malaysia, Singapura, Timor Leste atau Brunei Darussalam. Pergilah sejauh yang mampu dan bisa dijangkau.

"Uang untuk beli tiketnya bagaimana, pak?"
Saya katakan saya tidak tahu. Dalam hidup ini, setahu saya hanya orang bodohlah yang selalu memulai pertanyaan hidup, apalagi memulai misi kehidupan dan tujuannya dari uang. Dan begitu seorang pemula bertanya uangnya dari mana, maka ia akan terbelenggu oleh constraint. Dan hampir pasti jawabannya hanyalah tidak ada uang, tidak bisa, dan tidak mungkin.
Pertanyaan seperti itu tak hanya ada di kepala mahasiswa, melainkan juga para dosen steril yang kurang jalan-jalan. Bagi mereka yang tak pernah melihat dunia, luar negeri terasa jauh, mahal, mewah, menembus batas kewajaran dan buang-buang uang. Maka tak heran banyak dosen yang takut sekolah ke luar negeri sehingga memilih kuliah di almamaternya sendiri. Padahal dunia yang terbuka bisa membukakan sejuta kesempatan untuk maju. Anda bisa mendapatkan sesuatu yang yang terbayangkan, pengetahuan, teknologi, kedewasaan, dan wisdom.

Namun beruntunglah, pertanyaan seperti itu tak pernah ada di kepala para pelancong, dan diantaranya adalah mahasiswa yang dikenal sebagai kelompok backpackers. Mereka adalah pemburu tiket dan penginapan super murah, menggendong ransel butut dan bersandal jepit, yang kalau kehabisan uang bekerja di warung sebagai pencuci piring. Perilaku melancong mereka sebenarnya tak ada bedanya dengan remaja-remaja Minang, Banjar, atau Bugis, yang merantau ke Pulau Jawa berbekal seadanya.Ini berarti tak banyak orang yang paham bahwa bepergian keluar negeri sudah tak semenyeramkan, sejauh, bahkan semewah di masa lalu.
Seorang mahasiswa asal daerah yang saya dorong pergi jauh, sekarang malah rajin bepergian. Ia bergabung ke dalam kelompok PKI (Pedagang Kaki Lima Internasional) yang tugasnya memetakan pameran-pameran besar yang dikoordinasi pemerintah. Disana mereka membuka lapak, mengambil resiko, menjajakan aneka barang kerajinan, dan pulangnya mereka jalan-jalan, ikut kursus, dan membawa dolar. Saat diwisuda, ia menghampiri saya dengan menunjukkan pasportnya yang tertera stempel imigrasi dari 35 negara. Selain kaya teori, matanya tajam mengendus peluang dan rasa percaya tinggi. Saat teman-temannya yang lulus cum-laude masih mencari kerja, ia sudah menjadi eksekutif di sebuah perusahaan besar di luar negeri.

The Next Convergence
Dalam bukunya yang berjudul The Next Convergence, penerima hadiah Nobel ekonomi Michael Spence mengatakan, dunia tengah memasuki Abad Ke tiga dari Revolusi Industri. dan sejak tahun 1950, rata-rata pendapatan penduduk dunia telah meningkat dua puluh kali lipat. Maka kendati penduduk miskin masih banyak, adalah hal yang biasa kalau kita menemukan perempuan miskin-lulusan SD dari sebuah dusun di Madura bolak-balik Surabaya-Hongkong.

Tetapi kita juga biasa menemukan mahasiswa yang hanya sibuk demo dan tak pernah keluar negeri sekalipun. Jangankan ke luar negeri, tahu harga tiket pesawat saja tidak, apalagi memiliki pasport.Maka bagi saya, penting bagi para pendidik untuk membawa anak-anak didiknya melihat dunia. Berbekal lima ratus ribu rupiah, anak-anak SD dari Pontianak dapat diajak menumpang bis melewati perbatasan Entekong memasuki Kuching. Dalam jarak tempuh sembilan jam mereka sudah mendapatkan pelajaran PPKN yang sangat penting, yaitu pupusnya kebangsaan karena kita kurang urus daerah perbatasan. Rumah-rumah kumuh, jalan berlubang, pedagang kecil yang tak diurus Pemda, dan infrastruktur yang buruk ada di bagian sini. Sedangkan hal sebaliknya ada di sisi seberang. Anak-anak yang melihat dunia akan terbuka matanya dan memakai nuraninya saat memimpin bangsa di masa depan. Di universitas Indonesia, setiap mahasiswa saya diwajibkan memiliki pasport dan melihat minimal satu negara.

Dulu saya sendiri yang menjadi gembala sekaligus guide nya. Kami menembus Chiangmay dan menyaksikan penduduk miskin di Thailand dan Vietnam bertarung melawan arus globalisasi. Namun belakangan saya berubah pikiran, kalau diantar oleh dosennya, kapan memiliki keberanian dan inisiatif? Maka perjalanan penuh pertanyaan pun mereka jalani. Saat anak-anak Indonesia ketakutan tak bisa berbahasa Inggris, anak-anak Korea dan Jepang yang huruf tulisannya jauh lebih rumit dan pronounciation-nya sulit dimengerti menjelajahi dunia tanpa rasa takut.

Uniknya, anak-anak didik saya yang sudah punya pasport itu 99% akhirnya dapat pergi keluar negeri. Sekali lagi, jangan tanya darimana uangnya. Mereka memutar otak untuk mendapatkan tiket, menabung, mencari losmen-losmen murah, menghubungi sponsor dan mengedarkan kotak sumbangan. Tentu saja, kalau kurang sedikit ya ditomboki dosennya sendiri.

Namun harap dimaklumi, anak-anak didik saya yang wajahnya ndeso sekalipun kini dipasportnya tertera satu dua cap imigrasi luar negeri. Apakah mereka anak-anak orang kaya yang orangtuanya mampu membelikan mereka tiket? Tentu tidak. Di UI, sebagian mahasiswa kami adalah anak PNS, bahkan tidak jarang mereka anak petani dan nelayan. Tetapi mereka tak mau kalah dengan TKW yang meski tak sepandai mereka, kini sudah pandai berbahasa asing.

Anak-anak yang ditugaskan ke luar negeri secara mandiri ternyata memiliki daya inovasi dan inisiatif yang tumbuh. Rasa percaya diri mereka bangkit. Sekembalinya dari luar negeri mereka membawa segudang pengalaman, cerita, gambar dan foto yang ternyata sangat membentuk visi mereka.

Saya pikir ada baiknya para guru mulai membiasakan anak didiknya memiliki pasport. Pasport adalah tiket untuk melihat dunia, dan berawal dari pasport pulalah seorang santri dari Jawa Timur menjadi pengusaha di luar negeri. Di Italy saya bertemu Dewi Francesca, perempuan asal Bali yang memiliki kafe yang indah di Rocca di Papa. Dan karena pasport pulalah, Yohannes Surya mendapat bea siswa di Amerika Serikat. Ayo, jangan kalah dengan Gayus Tambunan atau Nazaruddin yang baru punya pasport dari uang negara.



Sumber Tulisan:
Rhenald Kasali
Guru Besar Universitas Indonesia

Saturday, May 10, 2014

TAKUT HAMIL

SARI mengadu kepada IBU nya tentang hal buruk yg menimpanya.....

SARI : ( katakutan ) Mak...mana Bapak . . . ?!!

IBU : kluar kota...knp kau . . . ?!!

SARI : ( dgn nada pelan ) minta maaf yaa
Mak..kayaknya aq hamil......

IBU : ( kaget ) apa . . . ?!! Apa kau bilang . . . ?!!

SARI : ( gemetaran ) iyaa...hamil aq ni.

IBU : aaahh..gak mngkn,skt kau tuch..pigi kau istrht.

SARI : tp akhr" ni..aq sering muntah" Mak.

IBU : ( rada cuek ) aaahh...palingan cuma masok angin jaa kau tuch,pigi kau beli minyak angin sana..sembuhnya tuch nanti.

SARI : ( trsedu - sedu ) hikss.. Hikss.. Tp knpp pula skrng aq suka makan yg asem" yaa Mak . . . ?!!

IBU : ( dgn kesal sambil teriak ) brhenti" lah kau mnghayal SARIPUDDIN.Mamak tempeleng kau nanti yaaa....BENCONG mana pula bisa melahirkan !!!!!,,..=))

Just for fun sob, yuk senyum sejenak mengawali aktifitas pagi ini, selalu semangat dan tetap sehat 


JANGAN TERLALU LAMA BERADA DALAM POSISI DUDUK

Terlalu banyak duduk ternyata bisa menjadi bom waktu bagi kesehatan. Penelitian terbaru yang dilakukan di Inggris menyebutkan, terlalu banyak duduk meningkatkan risiko kegemukan, penyakit jantung, diabetes, kanker usus, masalah otot dan punggung, tulang rapuh, depresi bahkan demnsia.

Orang Inggris rata-rata menghabiskan waktu 8,9 jam setiap hari untuk duduk. Ditambah dengan tujuh jam tidur setiap hari, artinya rata-rata tubuh hanya digunakan sekitar 8 jam untuk berjalan. Secara ekstrem, para ahli bahkan menggambarkan duduk sebagai satu 'aktivitas' yang sama bahayanya dengan merokok. 'Sitting is a new smoking', begitu kata para ahli.

Duduk merupakan bom waktu bagi kesehatan yang hanya menunggu saatnya untuk meledak. WHO bahkan mengidentifikasi ketidakaktifan tubuh sebagai pembunuh nomor empat di dunia. Khusus di Inggris, mereka menghabiskan dana 1 miliar Pounsteling untuk mengobati sakit punggung, leher dan otot yang disebabkan karena terlalu banyak duduk atau kurang gerak.

Sebuah kampanye baru 'get Britain standing' di Inggris baru-baru ini diluncurkan untuk memicu orang-orang aktif bergerak. Gavin Bradley, direktur 'get Britain Standing' mengatakan pada dasarnya semua orang menyadari gaya hidup yang buruk, namun meereka tidak begitu menyadari betapa buruk gaya hidup yang dijalani.
Kenyataannya saat ini, komputer dan TV selama 40 tahun turut menjadi salah biang keladi manusia modern menghabiskan lebih banyak waktu untuk duduk.

"Menghabiskan sedikit waktu duduk benar-benar bisa menambah umur (sehat). Ini adalah satu pesan yang penting," ujar Bradley, seperti dikutip Mirror.

WHO merekomendasikan orang dewasa melakukan latihan fisik moderat selama 150 menit selama sepekan, atau setidaknya 30 menit selama lima hari.

John Buckley, salah seorang ahli ilmu olah raga di Chester University mengatakan latihan ini tidak akan banyak berguna ketika seseorang terlalu banyak duduk.

Ia mengibaratkan manfaat sepeda selama 30 menit bisa hilang jika seseorang terlalu banyak duduk. Hal ini sama artinya dengan berolahraga namun kemudian mengonsumsi makanan dengan diet yang tidak sehat. Atau, seseorang yang rajin berolah raga namun tetap merokok.

Duduk terlalu lama akan mempelambat metabolisme tubuh sehingga enzim lipoprotein lipase akan memecah cadangan lemak tubuh. Di sisi lain kadar glukosa dan tekanan dalam darah akan meningjat. Jika dilakukan terus menerus, duduk akan merusak bagian dalam pembuluh darah.

Sebuah studi di Inggris pada tahun 1950 meneliti supir yang menghabiskan waktu banyak untuk duduk berisiko 1,5 kali lebih mungkin menderita penyakit jantung dibandingkan supir yang lebih sering berdiri.
 

Sumber: Republika

WHAT IS YOUR HEIGHT ??

Tinggi badan rata-rata bagi penduduk laki-laki di ASEAN adalah 164 cm. Sementara untuk penduduk wanita ada di angka 153 cm.

Menariknya, Indonesia adalah negara dengan rata-rata tinggi badan penduduk terpendek di ASEAN. Hanya 158 cm untuk laki-laki dan 147 cm untuk wanita. Nampaknya kita harus lebih menggalakkan gerakan minum susu nih.

DANA KAPITASI DISUNAT DINKES HINGGA 50%

Sejumlah puskesmas mengeluhkan adanya pemotongan dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang mereka terima dari dinas kesehatan setempat. Tak tanggung-tanggung, pemotongan yang dilakukan oleh dinkes mencapai lima puluh persen dari keseluruhan dana kapitasi puskesmas.

"Rekan kami yang menjadi dokter di puskesmas dan rumah sakit umum daerah banyak yang melaporkan pemotongan ini. Beragam (besar potongan), ada yang 35 persen sampai 50 persen. semua terjadi di puskesmas dan rumah sakit daerah non BLU (Badan Layanan umum)," ujar Direktur Eksekutif Indonesian Hospital and Clinic Watch (INHOTCH), Fikri Suadu saat dihubungi kemarin.

Alasannya beragam, mulai dari biaya adminstrasi hingga pungutan untuk pembelian obat di daerah. Bahkan menurut Fikri, tak hanya dinkes, kepala puskesmas pun turut serta memotong dana tersebut dengan dalih untuk biaya operasional.

Fikri enggan menyebutkan puskesmas mana saja yang mengalami pemotongan tersebut dengan alasan menyangkut keamanan koleganya. Ia hanya mengatakan, pemotongan terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia, terutama Lampung, Jambi, dan sebagian Jawa Barat. "Bahkan di Jambi, dibagi-bagi untuk pejabat daerahnya," tandasnya.

Fikri menduga, pemotongan ini terjadi lantaran dana kapitasi yang tidak bisa disalurkan secara langsung ke puskesmas. Menurut peraturan yang berlaku, dana dari pusat masih harus melewati kas pemerintah daerah atau dinkes.

Hal ini yang kemudian dimanfaatkan oleh oknum terkait untuk melakukan pemotongan. Bahkan di Papua Barat, dana kapitasi diduga diendapkan sehingga puskesmas mengalami keterlambatan pembayaran kapitasi.

"Itu kan numpang lewat saja, bukan berarti harus dipotong sana-sini. Puskesmas seharusnya menerima secara untuh dana kapitasi mereka. sebab itu telah dihitung sesuai dengan jumlah tanggungan pasien yang mereka terima dalam JKN," jelasnya.

Akibatnya, lanjut dia, dana kapitasi yang sampai ke puskesmas hanya berkisar 39 persen. Minimnya dana tersebut pun sangat berdampak pada pelayanan yang dilakukan di puskesmas. Seperti, pemberian obat untuk penyakit tertentu yang seharusnya diberikan 30 hari hanya diberikan untuk tiga hari.

tak hanya itu, banyak dokter gigi dan dokter umum di puskesmas yang bellum menerima gaji mereka sejak Januari lalu. "Kalau seperti ini kan ada dua yang dirugikan, pasien dan tenaga medis. Dana kan tidak hanya untuk beli alat kesehatan tapi juga bayar tenaga medis," tuturnya.

Melihat hal ini, Fikri mendesak pemerintah untuk mengkaji ulang undang-undang terkait BPJS kesehatan. Menurutnya, kejadian ini mengindikasikan implementasi UU BPJS kesehatan terlalu dipaksakan meski banyak ketidaksiapan. Akibatnya, imbuh dia, masyarakat harus merasakan buruknya pelayanan kesehatan di Indonesia.

Sumber: JPNN.COM