Berhenti
merokok itu sulit. Mengapa? Karena ketika seseorang sudah kecanduan
rokok dia akan sangat sulit sekali menghentikan kebiasaannya apalagi
ketika kenikmatan nikotin sudah mangaduk-aduk olah rasa seseorang wahhh
..itu akan menjadi hal yang cukup mustahil untuk berhenti total dalam
waktu dan tempo yang sesingkat-singkatnya. Dan jika pun si perokok kelas
berat memang ingin menghentikannya maka kira-kira diperlukan waktu
berabad-abad (mungkin) ..
Seorang
perokok kelas berat itu biasanya keras kepala dan bebalnya sudah sampai
taraf nggak ketulungan. Saya yakin mereka tentu tahu bahayanya merokok
dan juga sisi buruk lain dari merokok, tetapi mereka tetap ngeyel
ngumbar aurat ..eh asap dimana-mana. Selain itu, mereka yang sering buka
internet pastinya pernah dong baca-baca cara menghentikan merokok,
tetapi paling-paling hanya jadi bacaan selayang pandang, dibaca sekilas
dan nggak bakalan diingat lagi. Itulah sisi dari keras kepalanya si
perokok berat.
Di
kompasiana ini mungkin udah banyak teman-teman yang ngeshare tips buat
ngilangin kebiasaan merokok. Entahlah tipsnya berhasil apa enggak dan
ada yang mraktekin apa enggak? Kalaupun ada paling Cuma segelintir
orang yang benar-benar telah sadar dan mengakui kekhilafannya. Adapun
jika segelintir perokok berat ini sudah melakukan berbagai upaya tetapi
ternyata belum juga berhasil, silahkan boleh coba tips saya yang satu
ini.
Tips
dari saya untuk menghentikan kebiasaan merokok akut yaitu dengan cara
sakit. Ya sakit. Anda boleh sakit apa aja dari yang ringan sampai yang
berat silahkan pilih sendiri (mau pilek, batuk, tetanus, de el el
terserah pilih yang mana). Tapi saran saya sih mending pilih batuk-batuk
saja karena jenis sakit yang satu ini terbukti paling ampuh
menghentikan kebiasaan merokok seseorang.
Nah,
sekarang boleh pilih, mau dihentikan dengan cara sakit apa mau merokok
terus? Silahkan pikir-masak - masak deh karena segala sesuatu yang buruk
tentu ada resiko dan konskwensinya.
http://kesehatan.kompasiana.com/alternatif/2014/02/10/cara-jitu-menghentikan-kebiasaan-merokok-632327.html
0 comments:
Post a Comment