Mungkin anda salah satu dari mereka yang
mengganggap psikolog seorang “peramal” atau dokter jiwa. Sudah sangat
sering pertanyaan seperti ini terlontar “psikologi ya? Wah, bisa baca
tangan saya dong?” atau seperti ini “orang-orang psikolog itu bisa lihat
orang dari wajahnya ya?” haruskah saya menjawab “maksud anda gimana?”
atau kalo mau jawaban lebih ekstreem lagi dari saya seperti ini
“maksudnya saya kuliah peramal seperti itu”?.
Terkadang saya suka tersenyum memikirkan mereka yang berkata seperti itu. Alangkah mahalnnya sekolah peramal itu.
Terkadang saya suka tersenyum memikirkan mereka yang berkata seperti itu. Alangkah mahalnnya sekolah peramal itu.
Banyak hal yang harus di luruskan dari opini
masyarakat mengenai psikolog. Psikolog merupakan cabang keilmuan yang
sudah cukup tua masuk di Indonesia, yaitu pada tahun 1952. Jika dilihat
dari asal katanya Psikologi ialah ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
Namun yang di pelajar oleh Psskologi ialah manifestasi dari jiwa
tersebut, yang tidak lain ialah tingkah laku manusia. Tingkah laku
disini merupakan segala keseluruhan aktifittas yang dilakukan oleh
individu maupun kelompok. Dimulai dari hal paling terkecil sampai hal
paling menonjol yang orang awam sekalipun mengetahuinya. Hal-hal eperti
itupun tiidak mudah sebenarnya bagi para psikolog, di butuhkan latihan
yang tidak sebentar dan jam terbang yang cukup tinggi, agar
subyektifitas menjadi sangat kecil bahkan tidak ada.
Psikolo juga BUKAN dokter jiwa, karena kamu
tidak belajar untuk menjadi seorang dokter. Ada sebuah pemisah yang
membedakan ranah kami dengan para dokter. Psikolog hanya menangani
pasien/klien yang SUDAH bisa di ajak untuk berbicara. Dan psikolog itu
tidak memberikan terapi dengan obat-obatan melainkan hanya sedikit
sekali. Karena model terapi dan penangan kami berasal dari alam bawah
sadar (Freud), dan hal itu hanya bisa di lakuka oleh orang-orang yang
“sadar” secaraa seutuhnya. Terapi lain dari psikolog ialah terapi
lingkungan yang di tujukan kepada keluarga ataupun lingkungan pasien
tersebut tinggal. Menggunakan teknik-teknik pedekatan paling efektif
sebagai ladang penggalian informasi yang nantinya akan berguna untuk
menentukan jenis terapi selanjutnya.
Jika boleh di katakan psikolog itu layaknya
seorang dokter. Cara kerja kami pun juga sama mendiagnosa, menenukan
penyakit dan mengobati. Bedanya dokter menangani penyekit yang nampak
oleh mata. Jika kami para psikologi penyakit dari dalam yang terkadang
oleh pasien tersebut tidak disadari (diakui) .
Itulah sekelumit hal yang bisa saya tuliskan
tetang apa siapa itu PSIKOLOG. Jika ingin si jelaskan lebih mendalam
bukan hanya sekedar hal di atas, namun cakupan kami sangat luas sekali.
Karena sekali lagi kamu memepelajari TINGKAH LAKU dan manusia setiap
hati berTINGKAH LAKU.
KOMPAS
0 comments:
Post a Comment