Saturday, November 30, 2013

Psikolog ≠ Peramal Psikolog ≠ Dokter Jiwa

Mungkin anda salah satu dari mereka yang mengganggap psikolog seorang “peramal” atau dokter jiwa.  Sudah sangat sering pertanyaan seperti ini terlontar “psikologi ya? Wah, bisa baca tangan saya dong?” atau seperti ini “orang-orang psikolog itu bisa lihat orang dari wajahnya ya?” haruskah saya menjawab “maksud anda gimana?” atau kalo mau jawaban lebih ekstreem lagi dari saya seperti ini “maksudnya saya kuliah peramal seperti itu”?.
Terkadang saya suka tersenyum memikirkan mereka yang berkata seperti itu. Alangkah mahalnnya sekolah peramal itu.

Banyak hal yang harus di luruskan dari opini masyarakat mengenai psikolog. Psikolog merupakan cabang keilmuan yang sudah cukup tua masuk di Indonesia, yaitu pada tahun 1952. Jika dilihat dari asal katanya Psikologi ialah ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Namun yang di pelajar oleh Psskologi ialah manifestasi dari jiwa tersebut, yang tidak lain ialah tingkah laku manusia. Tingkah laku disini merupakan segala keseluruhan aktifittas yang dilakukan oleh individu maupun kelompok. Dimulai dari hal paling terkecil sampai hal paling menonjol yang orang awam sekalipun mengetahuinya. Hal-hal eperti itupun tiidak mudah sebenarnya bagi para psikolog, di butuhkan latihan yang tidak sebentar dan jam terbang yang cukup tinggi, agar subyektifitas menjadi sangat kecil bahkan tidak ada. 

Psikolo juga BUKAN dokter jiwa, karena kamu tidak belajar untuk menjadi seorang dokter. Ada sebuah pemisah yang membedakan ranah kami dengan para dokter. Psikolog hanya menangani pasien/klien yang SUDAH bisa di ajak untuk berbicara. Dan psikolog itu tidak memberikan terapi dengan obat-obatan melainkan hanya sedikit sekali. Karena model terapi dan penangan kami berasal dari alam bawah sadar (Freud), dan hal itu hanya bisa di lakuka oleh orang-orang yang “sadar” secaraa seutuhnya. Terapi lain dari psikolog ialah terapi lingkungan yang di tujukan kepada keluarga ataupun lingkungan pasien tersebut tinggal. Menggunakan teknik-teknik pedekatan paling efektif sebagai ladang penggalian informasi yang nantinya akan berguna untuk menentukan jenis terapi selanjutnya. 

Jika boleh di katakan psikolog itu layaknya seorang dokter. Cara kerja kami pun juga sama mendiagnosa, menenukan penyakit dan mengobati. Bedanya dokter menangani penyekit yang nampak oleh mata. Jika kami para psikologi penyakit dari dalam yang terkadang oleh pasien tersebut tidak disadari (diakui) . 

Itulah sekelumit hal yang bisa saya tuliskan tetang apa siapa itu PSIKOLOG. Jika ingin si jelaskan lebih mendalam bukan hanya sekedar hal di atas, namun cakupan kami sangat luas sekali. Karena sekali lagi kamu memepelajari TINGKAH LAKU dan manusia setiap hati berTINGKAH LAKU.

KOMPAS

0 comments:

Post a Comment